Senin, 14 Juli 2014

Libur Oh Libur


Apa yang paling diinginkan oleh mahasiswa? Liburan. Iya, liburan. Terutama oleh mahasiswa miskin liburan seperti saya yang harus praktek lapangan saat bulan ramadhan. 5 bulan. dari bulan Mei. Hahahahaha *boboan*

 Dan yang paling sakit adalah kenyataan bahwa dompet saya ikut miskin seperti hati saya. Miskin perhatian. Kenapa gak ada yang ngertiin isi hati dompet saya?!


Ditambah saya harus menyusun laporan dari praktek ini. Kalian gak peka. Bicara soal laporan, apa kampus lain bahkan harus nyusun laporan sebelum skripsi? Laporan ini membuat dompet saya menangis. 

"Kamu gak ngertiin aku lagi, sist. Kamu tega! Aku sudah kering begini dan kamu terus menguras isi diriku?! Aku sudah lelah! Selamat tinggal!" -Dompet, 2010 - 2014.

 Apa yang lebih sakit dari warisan dompet berisi kertas-kertas bukti pembayaran kampus? Jumlah tagihannya. Karena pada masa-masa liburan ini seorang mahasiswa biasanya masuk dalam tahap ngidam barang baru. Buku baru, baju baru, sepatu baru, atau penunggu hati yang baru. Tapi di saat-saat kritis ini saya malah terjebak di tempat praktek tanpa mendapat hint akan mendadak dapat warisan 100 juta. Sudah jatuh, tengkurap pula.

Minggu ini saya dituntut harus sudah sidang laporan praktek kerja. Tapi sebelumnya, ujian dulu! Ujian seberapa dalamnya cinta saya pada kampus ini. Serius. Seserius kekagetan saya yang kemudian menyadari cinta saya bahkan jauh dari dalam untuk kampus karena tak lulus ujian ini. Kenapaah?! Apa yang kurang darikuuuh?! Aku cinta kamu sedalam isi mangkuk sop buaaaaah!!

Jadi saya harus ujian susulan dan sidang diundur. Padahal tanggal liburan sudah mepet dan tanda-tanda saya lulus ujian masih diragukan. Cinta saya masih kurang, menurut kampus. Dan praktek kerja saya disini akan berakhir seminggu lagi. Itu berarti : 1) Liburan, 2) Sidang lalu liburan.
Tapi kampus malah memberi opsi ketiga dimana saya harus : Ujian, Sidang, Liburan. Dengan catatan saya harus lulus ujian dulu. Luluskanlah sayaaaaaah!

Dompet saya sekarang hanya menyisakan kertas bukti pembayaran dan saya disini mengharapkan sebuah buku import yang belum di translate. Kalian tahu harganya kan? Iya, kadang hobi bisa menguras dompet lebih dari tagihan warteg buat sebulan. Sementara laporan terbengkalai dan tanda-tanda saya akan merampungkan daftar pustaka dan lampiran masih dipertanyakan. 

Akankah akhirnya saya bisa liburan dan lulus ujian? Akankah saya kemudian lulus sidang dan Lebaran di kampung halaman?? 
Persetan laporan, saya daftar jadi member Akatsuki saja! Bye, Konoha! *Galau lalu bershower di bawah air jemuran*

Postingan ini diikutsertakan dalam 1ST Anniversary Giveaway : Tunjukkan Keabsurdanmu

1 komentar:

  1. Salam Kenal :D
    Hahahaaa, absurd bgt yaaa xD tapii kereen kerennn!!

    BalasHapus